PENGERTIAN CONTROL UNIT
Control unit Adalah salah satu bagian dari CPU
yang bertugas untuk memberikan arahan / kendali / kontrol terhadap operasi
yangdilakukan di bagian ALU (Arithmetic Logical Unit) di dalam CPU tersebut. Output dari
CU ini akan mengatur aktivitas dari bagian lainnya dari perangkat CPU tersebut.
Pada awal – awal desain komputer, CU diimplementasikan sebagai ad-hoc
logic yang susah untuk didesain. Sekarang, CU diimplementasikan
sebagai sebuah microprogram yang disimpan di dalam tempat
penyimpanan kontrol (control store). Pada hardwire implementation
control unit sebagai combinational circuit yang dibuat berdasarkan control
signal yang akan dikeluarkan. Jadi untuk setiap control signal memiliki
rangkaian logika tertentu pada control unit yang dapat menghasilkan control
signal yang dimaksud. Secara umum untuk metode ini digunakan PLA (programmable
logic array) untuk merepresentasikan control signal.
Control unit
dari sebuah prosesor memiliki 2 peran penting. Pertama, control unit mengatur
processor agar melakukan semua micro-operation dalam urutan yang benar. Kedua,
control unit menghasilkan control signal yang memastikan supaya semua
micro-operation dieksekusi. Struktur Control Unit terbagi menjdi
3 bagian yaitu:
1. Sequencing Login
2. Control Unit Registers and Decoders
3. Control Memory
Control signal
tersebut secara umum menyebabkan salah satu dari hal berikut: pembukaan atau
penutupan dari gerbang-gerbang logika, transfer data antara register-register,
dan pengoperasian ALU.
Masukan –
masukan unit control:
1. Clock /
pewaktu
Pewaktu adalah cara unit
control dalam menjaga waktunya. Unit control menyebabkan sebuah
operasi mikro ( atau sejumslah operasi
mikro yang bersamaan) dibentuk bagi setiap pulsa waktu. Pulsa ini dikenal
sebagai waktu siklus prosesor.
·
Aturan untuk pengelompokan
siklus waktu (Rules for Clock Cycle Grouping) Urutan yang
baik harus mengikuti aturan berikut (Proper sequence must be followed):
o MAR :
o (PC) harus
diikuti dengan MBR
o (memory)
o Harus
menghindari terjadinya konflik (Conflicts must be avoided)
o Tidak boleh
melakukan pembacaan dan penulisan terhadap register yang sama dan pada waktu yg
bersamaan (Must not read & write same register at same time)
o Aktifitas MBR
o (memory)
& aktifitas IR
o (MBR) tidak boleh dilakukan pada siklus yang
bersamaan
o PC harus
ditambahkan 1: PC (PC) +1
o Menggunakan ALU
o Mungkin diperlukan additional micro-operations
2. Register
instruksi
Opcode
instruksi saat itu digunakan untuk menentukan operasi mikro mana yang akan
dilakukan selama siklus eksekusi.
3. Flag
Flag ini
diperlukan oleh unit control untuk menentukan status prosesor dan
hasil operasi ALU sebelumnya.
4. Sinyal
control untuk mengontrol bus
Bagian bus
control bus system memberikan sinyal-sinyal ke unit control, seperti
sinyal-sinyal interupsi dan acknowledgement.
Keluaran-keluaran unit control
1. Sinyal
control didalam prosesor: terdiri dari dua macam: sinyal-sinyal yang
menyebabkan data dipindahkan dari register yang satu keregister yang lainnya,
dan sinyal-sinyal yang dapat mengaktifasi fungsi-fungsi ALU tertentu
2. Sinyal control bagi bus control; sinyal ini juga terdiri dari dua
macam:
- Sinyal
control bagi memori.
- sinyal control bagi modu-modul I/O
Tugas dari
CU adalah sebagai berikut:
1. Mengatur dan mengendalikan
alat-alat input dan output.
2. Mengambil
instruksi-instruksi dari memori utama.
3. Mengambil data dari memori
utama kalau diperlukan oleh proses.
4. Mengirim instruksi ke ALU
bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika
serta mengawasi kerja.
5. Menyimpan hasil proses ke
memori utama.
Jenis-Jenis Control Unit
1. Single-Cycle CU
Proses di
Single-Cycle CU ini hanya terjadi dalam satu clock cycle, artinya
setiap instruksi ada pada satu cycle, maka dari itu tidak memerlukan state.
Dengan demikian fungsi boolean masing-masing control line hanya
merupakan fungsi dari opcode saja. Clock cycle harus
mempunyai panjang yang sama untuk setiap jenis instruksi. Ada dua bagian pada
unit kontrol ini, yaitu proses men-decode opcode untuk
mengelompokkannya menjadi 4 macam instruksi (yaitu di gerbang AND), dan
pemberian sinyal kontrol berdasarkan jenis instruksinya (yaitu gerbang OR).
Keempat
jenis instruksi adalah “R-format” (berhubungan dengan register), “lw” (membaca
memori), “sw” (menulis ke memori), dan “beq” (branching). Sinyal kontrol
yang dihasilkan bergantung pada jenis instruksinya. Misalnya jika melibatkan
memori ”R-format” atau ”lw” maka akan sinyal ”Regwrite” akan aktif. Hal lain
jika melibatkan memori “lw” atau “sw” maka akan diberi sinyal kontrol ke ALU,
yaitu “ALUSrc”.
Desain single-cycle ini
lebih dapat bekerja dengan baik dan benar tetapi cycle ini
tidak efisien.
2. Multi-Cycle
CU
Berbeda
dengan unit kontrol yang single-cycle, unit kontrol yang multi-cycle lebih
memiliki banyak fungsi. Dengan memperhatikan state dan opcode,
fungsi boolean dari masing – masing output control line dapat
ditentukan masing –
masingnya akan menjadi fungsi dari 10 buah input logic.
Jadi akan
terdapat banyak fungsi boolean, dan masing-masingnya tidak sederhana. Pada cycle ini,
sinyal kontrol tidak lagi ditentukan dengan melihat pada bit-bit instruksinya.
Bit-bit opcode memberitahukan operasi apa yang selanjutnya akan dijalankan
CPU.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar